Berlian untuk Milenial, Mengapa tidak ?
JAKARTA, KOMPAS.com - Perhiasan berlian seringkali diidentikkan dengan mereka yang punya banyak uang, sehingga yang mampu membelinya adalah mereka yang sudah bekerja cukup lama. Padahal tenyata banyak juga anak muda yang menyukai berlian. Siapa yang tidak semakin cinta jika kekasihnya memberi hadiah berlian? Nah, rupanya angan-angan itu bisa terwujud. Menurut Ivan Lingga, salah satu pendiri toko perhiasan Lino and Sons, perhiasan dengan berlian bisa lebih terjangkau bila yang digunakan adalah berlian dengan ukuran kecil, dan lebih mengutamakan desain. Berlian berukuran kecil bisa dirangkai menjadi perhiasan yang indah dengan desain yang tepat. Jenis ini juga cocok digunakan sehari-hari. Sementara berlian dengan ukuran lebih besar, misalnya 0,3 karat ke atas, bisa dijadikan investasi karena nilainya cenderung naik dari waktu ke waktu. "Selain itu, harga perhiasan juga bisa ditekan karena kami membuatnya sendiri,"ujar Ivan saat membuka toko ke-tiga Lino and Sons di Emporium Mall Pluit, Sabtu (1/2/2020). Lino and Sons sendiri berawal dari industri rumahan sejak tahun 1975, yang kemudian memperluas pabrik dan berkembang menjadi produsen perhiasan. Perhiasan buatan Lino and Sons tadinya hanya diekspor ke berbagai negara, selain juga dijual di berbagai toko perhiasan. Melihat perkembangan minat dalam perhiasan, Ivan berserta rekannya Andrianto Silviano kemudian tergerak untuk membuka toko sendiri, bukan sekedar membuatkan untuk orang lain. Toko pertama yang dibuka 4 tahun lalu itu dinamai Lino, diambil dari nama belakang keduanya, yakni Lingga dan Silviano. Lalu, apakah dengan harga terjangkau, kualitasnya juga dipertaruhkan? Menurut Ivan Lingga, berlian yang dijualnya tetap dijaga kualitasnya, yaitu hanya pada warna (colour) D, E, F dan kejernihan (Clarity) VVS. Warna D adalah tingkat warna berlian tertinggi dengan jejak warna paling sedikit. Sedangkan tingkat warna berlian terendah dengan jejak warna yang banyak adalah Z. Artinya, warna E dan F pun pun masih terlihat sangat bersih, dan jejak warnanya hanya tampak bila dilihat menggunakan alat khusus. Sedangkan kejernihan berlian diukur berdasarkan clarity. Berlian terbaik umumnya dikategorikan sebagai FL atau Flawless, tanpa cacat. Yang dimaksud "cacat" sendiri umumnya berupa ketidaksempurnaan kecil yang terdapat pada batu berlian. Cacat bisa berbentuk titik kecil, goresan, ataupun seperti gelembung air yang hanya bisa dilihat melalui kaca pembesar saja. "Nah, VVS adalah Very Very Slightly, yaitu cacat pada berlian namun sulit terlihat walaupun menggunakan kaca pembesar dengan 10 kali pembesaran. Ini adalah grade yang tinggi untuk clarity," ujar Ivan. Kembali ke soal pasar milenial, menurut Ivan, anak jaman sekarang lebih mengutamakan desain. Walau sudah tersedia banyak desain, selalu ada orang yang ingin membuat desain sendiri. Karenanya, Lino and Sons mengadakan acara Meet and Greet di toko-tokonya setiap Sabtu dan Minggu. Di hari-hari itu, akan ada desainer di toko yang membantu mereka yang ingin membuat desain perhiasan sendiri. "Orang bisa datang untuk berkonsultasi atau memberikan desainnya sendiri, lalu desainer kami akan membuatkan desain sesuai yang diinginkan,"ujar Ivan. Selain itu, menyambut perayaan Valentine mendatang, Lino & Sons menghadirkan koleksi perhiasan dengan bentuk hati yang dinamakan Amore collection. Koleksi ini terdiri dari cincin, gelang, maupun perhiasan lain yang menggunakan tema hati dalam desainnya. Lewat berbagai koleksinya, Ivan Lingga berharap bisa menyediakan perhiasan berlian yang lebih kekinian, lebih mudah dipakai semua orang, dan lebih terjangkau.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berlian untuk Milenial, Mengapa Tidak?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/04/144917920/berlian-untuk-milenial-mengapa-tidak?page=all. Editor : Wisnubrata
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L